Belajar Menuju Sukses

KATA PENGANTAR


Dalam rangka upaya membantu mencerdaskan kehidupan bangsa, salah satu diantaranya adalah dengan efisiensi dan efektifitas belajar, sehingga belajar yang dimaksud berhasil dengan baik dan sukses. Untuk memperoleh kesuksesan didalam belajar pada dasarnya peserta didik didorong, dibantu dan dituntun dalam proses belajarnya. Sebab belajar yang sukses adalah belajar yang didorong oleh kemauan, waktu yang tepat dan lingkungan yang mendukung.

Agar peserta didik memperoleh kejelasan dalam melakukan belajar yang benar maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yang merupakan faktor pendukung belajar menuju sukses. Demikian juga makalah ini secara sederhana dibuat untuk menjadi bahan acuan, pegangan maupun petunjuk bagi peserta didik agar belajar dengan baik dan benar.
Tentu saia makalah ini masih jauh dari 5empurna, oleh karena itu mohon dimaklumi dam mohon kritikan untuk, menuju kearah yang lebih sempurna dan semoga bermamfaat dan berdaya guna bagi pembaca dan anak didik.

Bekasi, Mei 2000
Penulis

DAFTAR ISI

Halama Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
BAB II ISI
A. Pengertian Belajar
B. Prinsip-prinsip dalam Belajar
C. Cara Belajar Yang Sukses
BAB III PENUTUP


BAB I
PENDAHULUAN

Sukses tidaknya belajar ditentukan sebagian besar oleh pribadi anak didik yang sedang belajar, sekolah sebagai lembaga pendidikan anak didik. Demikian juga fasilitas, sarana media, sumber dan tenaga kependidikan yang ada hanya merupakan fasilitas yang membantu, mendorong dan membimbing agar anda yang belajar memperoleh kesukesan.
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman dan latihan. Perubahan sebagai hasil dari belajar dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk, seperti berubahnya pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku. Kecakapan dan kemampuan atau keterampilan. Oleh sebab itu belajar adalah proses aktif. Belajar adalah bereaksi terhadap semua situasi yang ada disekitar individu. Belajar adalah suatu proses yang diarahkan kepada suatu tujuan, proses berbuat melalui pengalaman, belajar adalah proses melihat, mengamati, memahami, dan menganalisa sesuatu yang dipelajari.
Perubahan prilaku dalam belajar adalah sebagai akibat dariadanya interaksi lingkungan. Interaksi ini biasanya berlangsung secara sengaja. Kesempatan itu sendiri tercermin dari adanya faktor-faktor berikut ini :
a. Kesiapan yaitu kapasitas baik fisik maupun mental untuk melakukan sesuatu.
b. Motivasi yaitu dorongan dari dalam diri sendiri untuk melakukan sesuatu.
c. Tujuan yang ingin dicapai.
Ketiga faktor tersebut akan mendorong anak didik untuk melakukan belajar karena dengan belajar akan memperoleh kematangan pribadi dan kematangan pribadi tersebut diharapkan dapat menumbuhkan kepandaian, kecakapan tetentu.
Agar memperoleh kesuksesan dalam belajar maka perlu mempergatikan hal-hal berikut ini :
a. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan merangsang aktifitas belajar.
b. Mengoptimalkan hasil belajar
c. Mengerjakan tugas dengan baik
d. Merumuskan tujuan belajar secara nyata
e. Melihat kembali hasil belajar yang telah dicapai
f. Mencari jalan keluar agar dalam belajar lebih aktif dan kreatif.


BAB II
ISI

A. Pengertian Belajar
Pengertian dan tafsiran belajar bermacam-macam yaitu :
1. Belajar adalah memodifikasi, atau memperteguhkelakuan melalui pengalaman.
2. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi antara individu dan lingkungan di dalam interaksi inilah terjadi serangkaianpengalaman belajar.

B. Prinsip-prinsip Dalam Belajar
Menurut pandangan awam, belajar adalah kegiatan seseorang yang tampak dalam wujud duduk didalam kelas mendengarkan guru yang sedang menerangkan, menghafalkan sesuatu atau mengerjakan kembali apa yang telah diperolehnya di sekolah. Tetapi pendapat para ahli pendidikan tentang makna belajar lebih luas lagi misalnya dengan konsep liftlong education, bahwa seluruh gerak dan tempat hidup anda merupakan kegiatan belajar.
Prinsip-prinsip belajar yang mendapat dukungan semua ahli psikologi modern adalah :
1. Belajar selalu dimulai dengan suatu masalah dan berlangsung sebagai usaha untuk memecahkan masalah itu.
2. Proses belajar selalu merupakan usaha untuk memecahkan masalah secara sungguh-sungguh dengan menangkap atau memahami hubungan antara bagian-bagian itu

C. Cara Belajar Yang Sukses
Cara mengikuti pelajaran di sekolah merupakan bagian penting dari belajar sebab dalam belajar tersebut sebagai bahan diberikan arahan tentang apa, dari, bagaimana bahan pelajaran dikuasai. Ada beberapa petunjuk cara mengikuti pelajaran di sekolah :
1. Baca dan pelajari bahan pelajaran yang telah lalu dan bahan yang akan dipelajari selanjutnya agar selalu siap mengadapi pelajaran. Catat beberapa hal yang belum dipahami untuk ditanyakan kepada guru pada saat pelajaran sedang berlangsung.
2. Periksa keperluan belajar sebelum anda berangkat ke sekolah, datanglah lebih cepat agar mendapat tempat paling depan sehingga lebih mudah berkomunikasi dengan guru.
3. Konsentrasikan fikiran kepada pembahasan guru dengan cara memandang mimik/muka guru dan mendengarkan dengan penuh perhatian.
4. Catatlah pokok-pokok pembahasan guru.
5. Ajukan pertanyaan apabila ada yang belum mengerti dan belum jelas dan catat hal yang penting jawabannya.
6. Kerjakan tugas yang diberikan guru dengan penuh pemahaman.
7. Setelah guru selesai menerangkan/keluar kelas cocokkanlah catatan anda dengan teman sebelah mungkin ada penafsiran yang keliru.
8. Kerjakanlah pakerjaan rumah dengan belajar kelompok agar dapat membahasnya dengan baik.
Petunjuk diatas hendaknya dilakukan secara rutin, sehingga membentuk kebiasaan belajar pada diri anda, Ciptakan kebiasaan dengan belajar karena ada pepatah bisa karena biasa dan belajar yang baik kunci menuju sukses.


B A B III
PENUTUP


Dengan berucap syukur kehadirat Allah swt maka makalah ini telah kami selesaikan dengan harapan dapat menjadi patunjuk dan pagangan anak didik untuk melakukar belajar dengan baik dan sukses.
Apabila dalam penulisan makalah tersebut masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan penulis mohon kritikan pembica agar makalah ini menjadi sempurna dan berguna bagi pambaca. Amin. …



Bermain sebagai sarana mengoptimalkan kemampuan perkembangan anak

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Bermain adalah suatu kegiatan yang menyenangkan dan dilakukan secara suka rela. Dalam kegiatan bermain anak akan mengekpresikan pengalarnannya dari hasil berimutasi dengan lingkungannya. Kegiatan bermain yang dinikmati anak dapat digunakan untuk menarik perhatian serta mengembangkan pengetahuan mereka. Bermain juga merupakan kegiatan yang mempunyai nilai praktis, artinya bermain dapat digunakan sebagai media untuk meningkatkan keterampilan dan kernampuan tertentu pada anak.

Disamping sebagai aktivitas yang menyenangkan, bermain juga merupakan kegiatan yang mempunyai tujuan positif, yaitu sebagai sarana untuk memulihkan stamina setelah bekerja. Arti bekerja bagi anak adalah mengerjakan tugas dari guru seperti, menggambar, bercerita, melipat, atau melakukan aktivitas fisik diluar kehendak dirinya dan dilakukan atas perintah untuk melatih tumbuh kembang anak.
Disadari atau tidak peran bermain mempunyai makna yang sangat besar bagi anak. Anak bermain sesuai dengan yang diinginkan dengan peran yang dipilihnya.
Bermain adalah dunia anak, anak dapat mengepresikan dari hal yang ia sukai/senangi dengan permainan yang bermakna dan terarah. Anak dapat diketahui bakat minat melalui bermain.

1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh peran bermain terhadap aspek perkembangan anak
2. Jenis permainan apa yang dilakukan anak di sekolah dalam rangka mengoptimalkan kemajuan perkembangannya.

1.3 Tujuan Penulis
1. Untuk mengetahui pengaruh bermain terhadap aspek perkembangan anak.
2. Untuk mengetahui jenis permainan apa yang disukai anak di sekolah.

1.4 Definisi Operasioanal
1. Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang tanpa tujuan dan menimbulkan kesenangan, baik yang dilakukan dengan alat peraga ataupun tanpa alat peraga.
2. Perkembangan kemampuan anak dapat dilihat dari fungsi fisik, psikes yang meliputi perkembangan aspek motorik. intelektual. bahasa dan emosi.
1.5 Kegunaan Penulisan Karya Ilmiah
Kegunaan penulisan karya ilmiah bagi penulis adalah untuk menuangkan ilmu yang didapat selama mengajar baik dipendidikan tingkat MTs maupun penyampaian kepada ibu-ibu pengajian yang memiliki anak di usia dini.

1.6 Ruang Lingkup Penulisan Karya Ilmiah
1. Mengamati tentang pengaruh peran bermin terhadap perkembangan kemampuan anak.
2. Jenis permainan apa yang dilakukan di sekolah dalam mengembangkan kemajuan


BAB II
KAJIAN PUSTAKA


2.1 Bermain
2.1.1 Pengertian Bermain
Orang tua harus memastikan bahwa masa depan prasekolah anak-anak penuh dengan kesenangan, tujuannya adalah untuk membantu anak agar cepat mencapai potensi optimalnya. Pada dasarnya anak belajar melalui permainan, tidak ada cara lain bagi mereka untuk mencapai hal yang secara normal yang harus mereka capai.
2.1.2 Sisi Bermain dari permainan
Sisi baik dari permainan adalah dengan bermain untuk menentukan pilihan, menyelesaikan masalah, berkomunikasi dan berunding, mereka menikmati hal-hal yang masuk akal.
Melatih fisik, sosial dan keahlian kognetif ketika mereka bermain. Anak dapat berekspresi dan menyalurkan aspek emosi dari sekian banyak aktifitas sehari-hari yang mengganggu. Melalui media bermain dan memainkan peranan yang berbeda anak menemukan harapan mereka untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain dan mampu meniru serta mencontoh yang nantinya berguna bagi masa depan mereka dalam bersosialisasi.(Sawyers & Ragers 1988) Bermain merupakan sosialisasi yang paling baik dalam perkembangan anak.
2.1.3 Fungsi bermain
Beberapa nilai yang terkandung dalam bermain bagi perkembangan anak.
a. Nilai fisik dan kesehatan : melalui bermain anak dapat melatih mengembangkan otot-ototnya dan bagian tubuh lainnya yang pada akhimya dapat menyehatkan dirinya.
b. Nilai pendidikan : berbagai konsep (bentuk,warna, ukuran, jumlah) serta "Problem Solving" dapat diperoleh anak melalui bermain.
c. Nilai Kreatif anak akan mencoba dengan berbagai kemampuannya.
d. Nilai Sosial Sikap kerja sama, menghargai, sportifitas, disiplin dapat dipupuk melalui bermain.
e. Nilai Moral : Bermain merupakan latihan mengembangkan moral karena ia belajar untuk jujur menerima kekalahan, dan menjadi pemimpin yang baik.
f. Nilai pengenalan diri : Anak berkesempatan mengasah kemampuan dan kelemahan dirinya melalui kegiatan bermain (Kamtini,2005;54)

2.1.4 Manfaat Bermain Bagi
a. Perkembangan Fisik seperti petak umpet, berlari, naik turun tangga akan menyebabkan perkembangan otot-otot tubuh menjadi kuat dan energi anak bisa tersalurkan.
b. Perkembangan aspek motorik kasar ; dengan melempar, berkejaran, bergulingan dan lain-lain. Motorik halus ; menggambar, membuat garis, mewarnai dan lain-lain.
c. Perkembangan aspek sosial; anak akan belajar bersosialisasi, berkomunikasi dan bernegosiasi.
d. Perkembangan aspek emosi dan kepribadian ; aturan dan larangan dari orang tua dan guru akan menghambat perkembangan anak, melalui aktifitas bermain anak dapat melepaskan ketegangan yang dialaminya.
e. Perkembangan aspek Kognetif ; banyak konsep dasar dan pengetahuan yang dapat diperoleh anak pra sekolah melalui bermain, seperti warna, ukuran, bentuk, arab, yang merupak dasar bagia anak sebelum belajar melukis, matematika, dan pengetahuan lain.
Manfaat bermain untuk mengasah ketajaman indra. Indra yang kita miliki seperti pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan, dan perabaan pada taman kanak-kanak atau usia dini sangat perlu dikembangkan, karna, akan membantu anak agar lebih mudah mengingat dan mengenal bentuk atau kata sehingga memudahkan anak dalam belajar dikemudian hari. (Suratno, 2005;79-82)


BAB III
METODE PENELITIAN


3.1 Prinsip Dasar Pendidikan Di Taman Kanak-kanak.
Prinsip dasar pendidikan di taman kanak-kanak adalah belajar sambil bermain dan bermain seraya belajar. Dari kegiatan bermain diharapkan agar seluruh aspek perkembangan anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dalam situasi yang kondusif, demokratis dan kompetitif.

3.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian menggunakan pendekatan kualitatif yaitu jenis pemilihan menggunakan pengumpulan data. Peneliti bersifat diskriptif artinya semua data yang diperoleh disajikan dalam bentuk naratif, dengan metode yang praktis.

3.3 Sumber Data
a. Jenis Data
Jenis data adalah perkembangan motorik, intelektual dan emosional siswa.
b. Sumber Data
Data yang diperoleh dari siswa-siswi Kelompok TK Attaqwa 09 Babelan Kab- Bekasi
c. Teknik pengumpulan data observasi pengamatan. Pengamatan langsung pada anak
yang sedang melakukan kegiatan bermain.

3.4 Pengumpulan data.
Pengumpulan data di lakukan oleh penulis selain melakukan pengamatan kegiatan bermain di sekolah, penulis juga mengadakan tanya jawab dengan wali murid tentang kegiatan di rumah.

3.5 Analisa data.
Analisa data merupakan proses hasil observasi dan catatan di lapangan dari proses observasi ada 3 siswa yang di jadikan sample.
Atina ayuningtias adalah anak yang cerdas,lincah dan ceria, perkembangan fisik motoriknya dan emosinya stabil, dalam hal bermain mampu bersosialisasi dan berkomunikasi dengan teman sebayanya dengan baik dapat berbagi mainan tanpa di bujuk oleh guru atau orang tua.
Naffs Tsaqif Rahman Taqi, perkembangan fisik motoriknya stabil,namun belum bisa mandiri pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung emosinya kadang meledak ledak, tapi pada saat bermain bola dan kegiatan fisik lainnya sangat aktif dan agresif.
Mohammad syahril shobirin adalah anak yang mempunyai karakter yang keras,belum mampu mengendalikan emosinya. Suka memukul temen atau orang dewasa yang berada di dekatnya. Dalam hal bermain selalu mengganggu temennya. Dengan berbagai permainan yang di lakukan di sekolah secara bertahap dapat bersosialisasi dengan teman-temannya.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan dan saran, dari berbagai persoalan perkembangan anak didik di TK Attaqwa 09 Babelan Kec. Babelan Kab. Bekasi, mengenai aspek perkembangan anak kiranya kegiatan bermain anak sangatlah berperan penting dalam perkembangan kemampuan anak.
4.1 Kesimpulan
1. Kegiatan bermain yang dilaksanakan di TK Attaqwa 09 Babelan sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak.
2. Jenis permainan yang dilakukan anak di TK Attaqwa 09 Babelan permainan menyusun balok,bermain air,bahan alam,berlari di lapangan;bermain bola, memanjat dan bergantmig, bermain jungkat jungkit,permainan warna dan outbond dan lain lain.
Dari kesimpulan di atas maka perlu kiranya orang tua atau wali murid untuk memahami fungsi dan manfaat dari kegiatan bermain yang anak lakukan, sehingga dengan adanya pemahaman tersebut akan membantu seluruh aspek pengembangan yang ada yakni,prilaku atau pembiasaan,bahasa kognetiffisik motorik,dan seni.

4.2 Saran
Di masa yang akan datang masyarakat akan membutuhkan generasi muda yang memiliki kemampuan dalam menghadapi tantangan dan perubahan zaman/ untuk itu perlu kiranya mempersiapkan generasi yang cakap dan trampil. (mempunyai skill) cerdas dan berbudi. Jujur, sehat jasmani dan rohani sehingga mampu bersosialisasi dengan lingkungan yang ada, generasi harapan bangsa adalah yang berimtaq dan bertanggung jawab pada apa yang di perbuat.

Daftar rujukan


 Hanafi.dkk,2005, pedoman penulisan karya ilmiah jember,FKIP Universitas Muhammadiyah Jember.
 Proyek pembinaan Taman Kanak Kanak,1983,buletin Pembinaan Taman Kanak Kanak Jakarta, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
 Proyek Pembinaan taman kanak-kanak, 1986, Pedoman Umum Taman Kanak-kanak; Departemen Pendidikan dan kebudayaan.
 Kamtini, Dra. Tanjung Husni Kardi; M,Pd., Drs. 2005, Bermain Melalui gerak Dan lagu di Taman Kanak-kanak, jakarta, Departemen Pendidikan Nasional.
 Suratno, M.pd, Drs, 2005, Pengembangan Kreatifitas Anak Usia Dini, Jakarta, Departemen Pendidikan Nasional,
 Derektorat Pendidikan Anak Usia Dini, Departemen Pendidikan Nasional, Pendekatan Beyond Center and Circle Time ( BCCT )



Pendidikan Anak Menurut Ajaran Islam

KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, Penulis dapat menyusun makalah ini atas petunjuk dan hidayah Allah SWT yang senantiasa diberikan untuk kami sebagai pelengkap kami
ikan materi pada Pertemuan wali murid MTs Attaqwa 03 sekaligus pengajian ibu-ibu.
Penulis sangat bahagia karena pada kesempatan ini dapat memberikan ilmu melalui ibu-ibu guru guru, disamping itu juga ibu-ibu pengajian.
Penulis berharap dengan makalah ini kita dapat mendidik anak sesuai dengan ajaran Islam.
Makalah ini pasti masih banyak kekurangan, oleh karenanya berilah saran, kritikan serta koreksi agar makalah ini lebih baik lagi.
Semoga Allah meridhoi usulan kita. Amin.



Penulis


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
1. Pendahuluan
2. Tanggung Jawab Pendidikan Anak
3. Hal-hal Yang Perlu Diajarkan Kepada Anak
4. Pendidikan Ahlaq
5. Menanamkan Kebiasaan Yang Baik
6. Kembangkan Bakat Anak
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

1. Pendahuluan
Bismillahirrahmanirrahim
Anak adalah dambaan orang tua, kehadirannya dinanti-nantikan oleh setiap keluarga baru sebagai penerus keturunan mereka. Tangisan bayi yang baru lahir akan disambut dengan penuh gembira dan harapan indah seperti yang digambarkan oleh Al Quran dalam bentuk do'a orang tua :




“ Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa ". (Al Furqon : 74 )
Dibalik harapan kehadiran seorang anak juga memberi amanah kepada orang tuanya.



“ Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan " (At Taghafun)
Cobaan tersebut terutama berupa amanah yang berisi tanggung jawab kedua orang tua untuk merawat, mengasuh, mendidik anak-anak mereka sebagai generasi penerus agar mereka menjadi insan yang taqwa kepada Allah, sehat jasmani dan rohaninya, cerdas terampil dan tanggap terhadap tantangan j amannya.
Setiap orang tua tentu mendambakan anaknya menjadi anak saleh, yang memberikan kesenangan dan kebahagiaan kepada mereka. Maka pendidikan anak sangat berfungsi untuk tercapainya harapan orang tuanya.
2. Tanggung Jawab Pendidikan Anak
Mendidik anak pertama-tama adalah tanggung jawab orang tua. Rasulullah sangat menekankan kepada orang-orang tua agar mendidik anaknya dengan baik dan benar.







“ Kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah mengajarinya tulis baca, berenang dan memanah, tidak memberinya rizqi kecuali rizqi yang baik. (HR. Al Hakim ).



Dari Amr bin Said bin Ash R.A.:
" Tiada pemberian seorang ayah terhadap anaknya yang lebih utama dari pada (memberikan pendidikan) adab sopan santun yang baik". (H.R. Tirmidzi).
Tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak itu tidak hanya terbatas untuk anak laki-laki saja akan tetapi juga untuk anak perempuan.








Dari Abi Said:
“ Barangsiapa mempunyai tiga orang anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua saudaranya Perempuan atau anak mereka lalu ia beri mereka pendidikan adab sopan santun, memehhara mereka dengan baik, dan mengawinkan mereka, maka, ganjaran yang akan diperolehnya adalah sorga " (KR Abu Daud dan Tirmidzi)
Bahwa pendidikan anak itu harus, dimulai sejak usia anak masih sangat dini, hal itu sesuai dengan prinsip yang diajarkan Islam tentang pendidikan seumur hidup. Hal ini dengan jelas disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW.




Tuntutlah ilmu semenjak buaian hingga hang lahat (H.R. Ibnu A I-Bar)
3. Hal-hal Yang Perlu diajarkan Kepada Anak
Sabda Nabi Muhammad SAW yang menegaskan tentang tanggung jawab orang tua di atas ( Hadits yang diriwayatkan oleh AI-Haklm ) juga menyebutkan hal-hal yang menurut Nabi perlu diajarkan kepada anak. Hal-hal tersebut adalah: adab sopan santun, tulis baca, berenang dan memanah. Selain itu, ada pula sabda Nabi yang menambahkan hat-hal tersebut.




Mengapa tidak diajarkan padanya menenun sebagaimana dia telah diajarkan tulis baca ? " (H.P, AI-Nasai )
Berdasarkan sabda-sabda Nabi tersebut agaknya kita bisa menyimpulkan hal-hal yang perlu diajarkan kepada anak mencakup:
1. Pendidikan akhlak yang sangat menentukan nilai kemanusiaan seseorang;
2. Kemampuan tulis baca yang merupakan dasar untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
3. Olahraga yang sangat penting untuk pertumbuhan badan, pemeliharaan kesehatan dan kesegaran jasmani,
4. Bela diri yang sangat penting untuk menumbuhkan rasa aman dan kepercayaan pada diri sendiri; dan
5. Keterampilan yang sangat diperlukan untuk mendapatkan penghasilan.

4. Pendidikan Akhlaq
Dengan pendidikan akhlak, tentu saja tercakup akhlak terhadap Tuhan dan akhlak terhadap sesama. Kedua aspek ini tercakup dalam pesan Luqman kepada anaknya sebagaimana diceritakan dalam Al-Qur'an:




























" Dan sesungguhnya telah kami berikan nikmat kepada Luqman Yaitu:
" Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa bersyukur kepada Allah maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji ". Dan (Ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, diwaktu ia memberikan pelajaran kepadanya :
“ Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar '. Dan kami perintahkan kepada manusia ( berbuat baik ) kepada dua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah lemah. dan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. Dan Jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembah kepada-Ku, kemudian hanya kepadaKulah kembalimu, maka kuberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
(Luqman berkata) : " Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan ) seberat bayi sawi, dan berada dalam batu atau di langit di dalam bumi niscaya Allah akan mendatangkanNya (membalasinya), Sungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.
Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah ( manusia ) mengerjakan yang baik dan cegahlah ( mereka ) dari perbuatan yang munkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah ).
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia ( karena sombong ) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanakanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai ". (Luqman: 12 - 19)
Dari pesan Luqman kepada anaknya tersebut bisa ditarik kesimpulan bahwa Islam mengajarkan agar kepada anak sejak dini ditanamkan: keyakinan agama, kesadaran moral dan tanggung jawab sosial.
1. Keyakinan Agama
Dalam menanamkan keyakinan agama pesan Luqman menekankan tiga aspek penting yakni:
1) Keyakinan tauhid yang sebersih-bersihnya;
2) Kesadaran akan kemakhlukan kita yang wajib mensyukuri segala karunia Tuhan, dan
3) Kesadaran bahwa segala gerak-gerik kita, yang nampak maupun yang tersembunyi tidak lepas dari pengetahuan dan pengawasan Tuhan.
Untuk menumbuhkan, memupuk dan memantapkan keyakinan agama itu, Luqman memesankan kepada anaknya agar mendirikan shalat. Ini berarti melaksanakan ibadah harus dibiasakan semenjak kecil.
2. Kesadaran Moral
Pembangkitan kesadaran moral dalam diri anak sebagaimana dicontohkan oleh Luqman berpangkal pada kemampuan membedakan antara yang ma'ruf, yakni hal-hal yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama dan nilai-nilai moral, dan yang munkar yakni hal-hal yang mengganggu dan menimbulkan kerusakan pada kehidupan manusia.
Didikan yang diberikan kepada anak tentu saja tidak sekedar bersifat pengetahuan tentang apa yang ma’ruf dan apa yang munkar la juga dan terutama harus bersifat membangkitkan :
1) Tekad untuk menegakkan hal-hal yang ma'ruf dan mencegah hal-hal yang munkar, dan
2) Keberaman untuk menanggung resiko dalam menegakkan hal-hal yang ma'ruf dan mencegah hal-hal yang munkar itu.
3) Tanggung Jawab Sosial
Tanggung jawab sosial, pertama-tama diwujudkan sikap:
1) Berbuat baik dan hormat kepada orang lain, lebih-lebih mereka yang berjasa kepada kita seperti orang tua kita sendiri;
2) Bergaul secara baik walaupun dengan orang yang berbeda keyakinan dengan kita, dan
3) Tidak berlagak sombong dan angkuh kapada orang lain.
5. Menanamkan Kebiasaan Yang Baik
Dalam usaha mengembangkan kepribadian anak selain pengembangan kecerdasan dan keterampilan, perlu juga sejak dini ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang positif.
Dan pertama-tama anak harus dibiasakan menjaga kebersihan. Islam sangat mementingkan masalah kebersihan ini :




" Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertobat dan mencintai orang-orang yang membersihkan diri ... ..."






Dari A b i Huraerah RA.:
“ Jagalah kebersihan dengan segala usaha yang mampu kamu lakukan. Sesungguhnya menegakkan Islam di atas prinsip kebersihan. Dan tak akan memasuki sorga kecuali orang-orang yang memelihara kebersihan ......” (KR Thabrani )
Dari A isyah RA:
“ Islam adalah agama kebersihan, maka peliharalah kebersihan. Sesungguhnya tidak akan masuk sorga kecuali orang-orang yang memelihara kebersihan ". (H.R- Ac- Daylami)
Dalam rangka membiasakan hidup bersih dan hidup sehat anak dibiasakan untuk:
1) Berdo'a sebelum tidur dan ketika bangun;
2) Mandi secara teratur;
3) Menggosok gigi setiap bangun dan menjelang tidur
4) Membuang sampah pada tempatnya.
5) Ikut mencegah polusi.
6) Tidak merokok.
Kedua, anak harus dilatih dan dibiasakan hidup teratur. Hal ini bisa dilakukan dengan membiasakan makan secara teratur dan tidak berlebihan.


“ Makunlah dan minumlah, dan.jangan berlebih-lebihan ".




" Kami adalah kaum yang tidak makan kecuali sudah lapar, dan bila makan tidak akan sampai kekenyangan ". (H.R. Abu Dawud)





Dari sahabatS'alamah bin AI-Aqwara.
Bahwasanya seorang iaki-laki makan dengan tangan kirinya di hadapan Rasulullah SAW. Nabi menegornya: Makanlah dengan tangan kananmu. " (H.R. Muslim )
Dalam rangka melatih hidup teratur melalui makan tersebut, seorang ibu hendaknya membiasakan :
1) Menyusui dan memberi makan anaknya berdasarkan jadwal waktu yang tertentu,
2) Makan sendin' dengan rapi di tempat yang khusus sejak anak sudah mulai mampu melakukannya, dan
3) Berdo'a sebelum clan sesudah makan.
Dengan demikian anak mulai dibiasakan hidup mandiri tidak manja dan serba dilayani.
Ketiga, anak hendaknya dibiasakan hidup sederhana dan hemat.



" Janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan jangan pula kamu bentangkan telapak tanganmu selebar-lebarnya, nanti kamu menjadi tercela dan menyesal ". (Al-Isra:29)
Untuk sebaiknya anak tidak dibiasakan jajan. Sebab jajan di samping merupakan kebiasaan yang tidak baik juga makanan yang ia beli belum terjamin kebersihannya hingga bisa membahayakan kesehatannya.
Untuk menanamkan kebiasaan yang positif, anak memerlukan contoh dan teladan dan orang-orang yang ada di sekitarnya yang selalu dekat dengannya.
6. Kembangkan Bakat Anak
Setiap anak mempunyai bakatnya sendiri. Maka itu orang tua hendaknya memperhatikan sejak semula apakah yang merupakan bakat anak.




" Katakanlah: "Setiap orang bekerja menurut keadaannya. "
(AI-Isra: 84)
Untuk mengenal bakat dan kecenderungan anak, mungkin orang tua harus berkonsultasi dengan Ahli psikologi anak:




Bertanyalah kepada orang yang ahli jika kamu tidak mengerti ". (An Nahl: 43 )

PENUTUP


Anak adalah amanah Allah kepada setiap orang tua karena itu mendidik anak adalah hal yang wajib. Berilah contoh-contoh yang benar dan baik kepada anak dan sadarilah bahwa setiap anak punya bakat yang berbeda dan perlu dikembangkan secara optimal. Insya Allah pendidikan yang baik akan membuahkan hasil yang baik pula sehingga anak menjadi anak yang shaleh berguna bagi masyarakat, agama dan negara.



Remaja Menggapai SDA

LATAR BELAKANG
1. Di era globalisasi semua informasi dinikmati oleh masyarakat tidak terkecuali anak - anak remaja.
2. Informasi masuk tanpa sensor membuat remaja - remaja perlu kecerdasan untuk memilah dan memilihnya.
3. Langkanya pembinaan remaja yang bersifat keagamaan dan terorganisir.
4. Kegagalan remaja bercita - cita karena korban keluarga bermasalah.
5. Peran remaja mencegah pergaulan bebas dan NAPZA.
6. Kist remaja mengapai SDA

SIAPA REMAJA ITU ?
Remaja adalah manusia muda yang unik dengan mencari idola dalam posisi transisi oleh karenanya remaja harus cerdas, pintar dan kuat penuh iman dan taqwa.


UPAYA MENGENAL DIRI
 Mengetahui ciri - ciri remaja
 Mengamalkan kalam Subhaanallah
 Mempunyai tujuan hidup
 Birrul wandaini
 Berorganisasi / bermasyarakat
 Evaluasi diri

1. CIRI - CIRI REMAJA
a. Baligh, bagi perempuan ditandai dengan menstruasi / datang bulan, kalau laki - laki dengan bermimpi / mengeluarkan air mani.
b. Bentuk badan seksi dan kulit halus, bagi laki - laki suara membesar.

2. MENGAMALKAN KALAM
Manusia diberi 5 kemuliaan:
a. Di jadikan lemah, agar tidak sombong
b. Badannya kecil, agar tidak terlalu berat menanggung beban
c. Pendek masa hidupnya, agar tidak terlalu banyak maksiat
d. Di jadikan fakir miskin, agar tidak terlalu berat tanggungan
e. Dijadikan umat terakhir, agar tidak terlalu lama menunggu di alam kubur.



3. MEMPUNYAI TUJUAN HIDUP



“ Dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada Ku
Manusia mampu beribadah hanya dengan ilmu.”
Ibadah ada 2 yaitu :
a. Ibadah Mahdoh / Khusus
Sholat, puasa, haji, dan lain – lain
b. Ibadah umum
Membangun madrasah, jembatan, menolong orang sakit dan lain - lain.
Berbuatlah 8 perkara bila tidak mampu melakukan 8 perkara utama.
a. Jika tidak mampu sholat tahajjud, maka siang harinya jangan berbuat maksiat
b. Jika tidak berpuasa sunat, maka peliharalah lisan dari berkata bohong, jorok, keji, dan menyakiti orang lain
c. Jika tidak mampu jadi ulama, maka hendaklah senang berfikir
d. Jika tidak sanggup berperang sabil, maka berperanglah melawan nafsu syetan
e. Jika tidak mampu bersedekah, maka hendaklah rutin mengajarkan ilmu
f. Jika tidak mampu beribadah haji, hendaklah rutin sholat jum'at
g. Jika tidak mampu beribadah, maka damaikan perselisihan diantara manusia
h. Jika tidak mampu beribadah dan beramal maka sayangilah umat lain seperti pada dirinya sendiri

4. BIRRUL WALIDAINI (Berbuat Baik Kepada Orang Tua)



“ Berbaktilah kepadaku dan kepada kedua orang tuamu kepadakulah kau dikembalikan “
Ada 10 kebaikan untuk kedua orang tua
1. Ketika duo butuh makan, berilah
2. Ketika butuh pakaian, maka belikanlah
3. Ketika memerlukan bantuan, maka bantulah dengan ikhlas
4. Ketika memanggil, maka datangilah
5. Patuhilah nasehatnya
6. Berbicaralah dengan lemah lembut dan penuh hormat
7. Tidak memanggil dengan sebutan yang tidak disukai
8. Mencintainya seperti diri sendiri
9. Berjalan dibelakangnya
10. Memohonkan ampun keduanya 5 kali sehari

5. BEROGANISASI / BERMASYARAKAT



Artinya :
“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar dan merekalah orang yang beruntung.”
Kriteria organisasi :
 Ada orang / kelompok
 Mempunyai tujuan yang jelas
 Upaya / kerja sama untuk mencapai tujuan

6. EVALUASI
Remaja mencapai sukses setelah ada evaluasi. Apa yang mereka capai selama berbuat maka dengan mengevaluasi diri mereka akan mampu meningkatkan prestasi dan mengadakan perbaikan - perbaikan dari kegagalannya.



 
powered by Blogger | For Blogservices